Fatma Gus Ipul: Bahasa Isyarat Tingkatkan Kepedulian pada Sahabat Tuli

3 min read

Dharma Perempuan Persatuan( DWP) Departemen Sosial( Kemensos) menggelar pengenalan bahasa isyarat untuk dekat 50 anggota di Sentra Mulya Jaya Kemensos, Jakarta, Kamis( 20/ 2), selaku wujud kepedulian terhadap penyandang disabilitas sensorik pendengaran wicara ataupun yang diucap Sahabat Tuli.

Penasihat I Dharma Perempuan Persatuan( DWP) Kemensos Fatma Saifullah Yusuf melaporkan kalau bahasa isyarat ialah jembatan komunikasi dengan Sahabat Tuli. Baginya, tanpa memahami serta menguasai bahasa isyarat, mustahil tingkatkan kepedulian terhadap Sahabat Tuli.

” Saat sebelum kita dapat tingkatkan kepedulian serta pemahaman kita terhadap mereka, kita wajib lebih dahulu menguasai bahasa isyarat yang saat ini ini hendak kita pelajari,” ucap Fatma, Selasa( 25/ 2).

Dengan uraian hendak bahasa isyarat, istri Menteri Sosial( Mensos) Saifullah Yusuf( Gus Ipul) tersebut optimis hendak bisa mewujudkan komunikasi yang inklusif, dan tingkatkan empati terhadap Sahabat Tuli.

” Bahasa isyarat ini ialah jembatan komunikasi yang sangat berarti untuk kita dengan Sahabat Tuli,” ucap Fatma.

Pengenalan bahasa isyarat, lanjut Fatma, merupakan relevan dengan kerja Kemensos lewat Sentra Terpadu di segala Indonesia, yang bertugas menanggulangi keragaman Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial( PPKS) semacam Sahabat Tuli.

” Kita mau menunjang Sahabat Tuli, biar kita dapat berbicara lebih lanjut dengan mereka sebab kita kerap sekali berhubungan dengan sahabat ini di tiap aktivitas Kemensos,” kata Fatma.

Tidak hanya pengenalan bahasa isyarat, pada peluang yang sama DWP Kemensos ikut menyerahkan secara simbolis dorongan Asistensi Rehabilitasi Sosial( Atensi) kepada 5 orang anak dengan disabilitas yang terdiri dari 3 disabilitas intelektual serta 2 disabilitas pendengaran wicara.

Dorongan yang diserahkan berbentuk perlengkapan penunjang pengobatan serta nutrisi senilai Rp16, 5 juta. Perlengkapan penunjang pengobatan itu tercantum balance board, bola kacang, bowling set, perlengkapan melatih otot jari, kartu set fonem artikulasi, magic workbook, magic draw set, game edukatif, perlengkapan elevasi lateralisasi lidah, gosok pengobatan sensory, serta walker.

Fatma meningkatkan, proses pengobatan pada rehabilitasi sosial para penyandang disabilitas ialah tugas kerja sentra- sentra Kemensos. Buat itu dirinya berharap supaya sarana pengobatan di segala sentra Kemensos di Indonesia bisa ditingkatkan guna menunjang penyandang disabilitas, spesialnya dari golongan rentan.

” Kita mau ketahui apa yang terdapat di sentra ini, biar dapat lebih memahami apa yang jadi tanggung jawab ataupun bagian dari pelayanan kita terhadap hak- hak kesehatan warga rentan, warga miskin ekstrem, serta pula para penyandang disabilitas,” kata Fatma.

Salah satu penerima khasiat pelatihan vokasional, Lala( 13) ialah penyandang disabilitas pendengaran wicara. Lala yang sudah menjajaki pelatihan vokasional menjahit sepanjang 4 bulan terakhir, diharapkan bisa membantunya mencari nafkah di masa mendatang.

” Telah dapat buat keset serta tas souvenir,” kata Lala memakai bahasa isyarat.

Lala sendiri berharap, kelas vokasional di Sentra Mulyajaya bisa membawanya setara dalam berkarya dengan warga pada biasanya, dan sanggup berkontribusi lewat karya nyata tanpa dibedakan dengan nondisabilitas.

Dalam peluang yang sama, muncul pula Penasihat II DWP Kemensos Intan Agus Jabo dan Pimpinan DWP Kemensos Veronica Robben Rico. Tidak hanya penyerahan dorongan Atensi serta pengenalan bahasa isyarat, DWP Kemensos pula meninjau layanan di klinik pratama Sentra Mulya Jaya serta kelas pelatihan vokasional semacam menjahit, kerajinan tangan, tata boga, serta laundry.

 

For4D

For4D

Toto Macau 5D

For4D

For4D

Demo Slot PG Soft

For4D

Scatter Hitam

Slot Gacor

Demo Slot PG

Situs Toto 4D

Togel Viral

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours