Presiden Trump Tegas soal Ketentuan Deportasi Imigran Hitam, Selena Gomez Menangis

Selena Gomez menangis akibat ketentuan tegas dari Presiden Donald Trump usai terpilih mengetuai AS. Secara terbuka, dia melaporkan tidak mendeportasi para imigran ilegal yang terdapat di negara Paman Sam tersebut.

Dalam pesan yang sudah dihapus, Selena Gomez sepanjang ini berdialog terbuka tentang peninggalan Meksiko- nya. Sembari berlinang air mata, dia mangulas wacana deportasi yang terdapat di AS usai Donald Trump terpilih.

” Aku berharap bisa melaksanakan suatu tetapi aku tidak dapat,” katanya dikutip dari bermacam sumber, Selasa( 28/ 1/ 2025).

Selena Gomez pula bicara soal pemerintahan Donald Trump yang sangat fokus pada imigran. Sehabis pelantikannya di 20 Januari, dia menandatangani beberapa perintah eksekutif yang meletakkan bawah untuk deportasi massal di segala negara.

Bintang Emilia Perez, dia menyoroti peninggalan Meksiko- nya sepanjang bertahun- tahun. Kemudian menangis dalam Stories Instagram yang diposting pada 27 Januari serta kasih ketahui pengikutnya kalau dia sangat menyesal.

” Seluruh orang aku diserbu,” katanya.

” Kanak- kanak, mereka tidak paham. Aku sangat menyesal, aku berharap bisa melaksanakan suatu namun aku tidak dapat. Aku tidak ketahui wajib berbuat apa. Aku hendak berupaya segalanya, aku janji,” tegasnya.

Wanita berumur 32 tahun itu berikan penjelasan pada video tersebut, yang saat ini sudah dihapus,” Aku memohon maaf,” diiringi emoji bendera Meksiko.

Dalam Instagram Story selanjutnya, Gomez, seseorang Amerika- Meksiko generasi ketiga, nyatanya menjawab kritikan atas videonya, dengan menulis,” Nyatanya tidak baik buat menampilkan empati kepada orang lain.”

Ini bukan awal kalinya, dia bicara soal generasi Meksiko. Sepanjang ini, dia bangga berdarah Meksiko serta merilis album berbahasa Spanyol, Revelacion pada 2021. Di tahun yang sama, dia pula sempat merenungkan sejarah keluarganya dalam Artist Spotlight Stories di YouTube Music.

Pada 2019, saat sebelum pemilihan Presiden 2020 antara Trump serta Joe Biden, dia sempat menulis esai buat TIME tentang imigrasi.