Seputarberitaterbaru.id – Di Balik Senyum Kim Woo Bin, Pertarungan Hidup Mati Melawan Kanker Nasofaring. Siapa yang tak kenal Kim Woo Bin? Aktor Korea Selatan yang dikenal lewat senyum hangat dan pesonanya di layar kaca ini pernah menghadapi salah satu momen paling menakutkan dalam hidupnya, berjuang melawan kanker nasofaring. Di balik senyumnya yang menenangkan, tersimpan cerita penuh ketakutan, kekuatan, dan harapan yang menginspirasi banyak orang.
Kapan Kim Woo Bin Didiagnosis?
Pada tahun 2017, dunia Kim Woo Bin berubah seketika saat dokter mendiagnosisnya dengan kanker nasofaring, jenis kanker langka yang menyerang bagian belakang hidung dan tenggorokan.
Lebih mengejutkan lagi, dokter memberi vonis yang mengerikan, hidupnya mungkin hanya tersisa 6 bulan. “Saya ingat saat dokter berkata,’Jika cepat, mungkin tinggal 6 bulan’,” ujar Kim Woo Bin dalam wawancara yang emosional bersama Shin Dong Yeop.
“Rasanya seperti mimpi buruk yang ingin segera saya bangun,” tambahnya. Bagi seorang pria muda yang sedang berada di puncak karier, diagnosis kanker ini tidak hanya menghancurkan tapi juga tak terbayangkan.
Namun, alih-alih menyerah pada nasib, Kim Woo Bin memilih untuk berjuang. Dia menjalani pengobatan intensif selama dua tahun, menghadapi rasa sakit fisik dan emosional yang luar biasa.
Selama masa-masa kelam itu, dia tidak pernah berhenti berusaha berpikir positif. “Saya bukan tipe orang yang mudah menyerah, meski situasinya sangat menakutkan,” katanya.
Kenapa Kim Woo Bin Hiatus?
Alih-alih meratapi penyakitnya, Kim Woo Bin melihat masa sakitnya sebagai ‘kesempatan dari langit’ untuk berhenti sejenak dan merenungkan hidup.
Setelah bertahun-tahun bekerja tanpa henti, aktor kelahiran 16 Juli 1989 ini akhirnya bisa menghabiskan waktu lebih banyak dengan orang-orang tercinta, sesuatu yang sebelumnya sulit dilakukan.
“Mungkin ini cara Tuhan memberi saya waktu untuk berhenti, untuk refleksi, dan memperkuat hubungan saya dengan keluarga,” katanya.
Di tengah perjuangannya melawan kanker, dukungan dari orang-orang terdekat, termasuk aktris Shin Min Ah, menjadi sumber kekuatan yang luar biasa. Shin Min Ah, yang setia mendampingi Kim Woo Bin di setiap langkah, membuktikan bahwa cinta sejati bisa menjadi obat paling ampuh.
Apakah Kim Woo Bin Sembuh?
Tidak hanya keluarga dan sahabat, Kim Woo Bin juga menerima dukungan luar biasa dari para penggemar dan orang-orang yang hanya mengenalnya lewat layar kaca.
Mereka mengirimkan doa dan pesan semangat yang memberinya kekuatan untuk terus berjuang. “Dokter bahkan terkejut dengan seberapa cepat saya pulih,” katanya dengan penuh rasa syukur.
Bagi Kim Woo Bin, semua dukungan itu menjadi motivasi utama dalam menghadapi cobaan terbesar dalam hidupnya. “Saya belajar bahwa cinta dan dukungan emosional memiliki kekuatan besar, lebih besar dari yang bisa dibayangkan.”
Apa yang Sedang Dilakukan Kim Woo Bin Sekarang?
Setelah dinyatakan sembuh pada 2019, Kim Woo Bin kembali dengan semangat baru, bukan hanya sebagai aktor tapi juga sebagai pribadi yang lebih bijaksana.
Pengalamannya melawan kanker memberinya perspektif baru dalam menjalani hidup. “Saya sekarang lebih menghargai setiap momen dan setiap orang di sekitar saya, terutama keluarga,” ujarnya.
Setelah sembuh, Kim Woo Bin segera kembali ke dunia hiburan dengan proyek-proyek besar yang mendapat sorotan. Film ‘Officer Black Belt’ yang dirilis di Netflix menjadi bukti bahwa Kim Woo Bin telah kembali dengan kekuatan penuh.
Penampilannya di drama ‘Our Blues’ pada 2022 juga menjadi momen penting, terutama karena dia kembali bekerja bersama Shin Min Ah, meskipun mereka tidak banyak berbagi adegan bersama.
Kanker Nasofaring Menyerang Apa?
Menurut Cleveland Clinic, kanker nasofaring adalah salah satu jenis kanker yang jarang terjadi, tapi sangat berbahaya. Kanker ini tumbuh di nasofaring, bagian yang menghubungkan belakang hidung dengan tenggorokan, dan dapat menyebar dengan cepat ke organ-organ lain jika tidak ditangani dengan tepat.
Gejalanya sering kali mirip dengan flu biasa, seperti hidung tersumbat, mimisan, atau benjolan di leher, sehingga sering terlambat terdeteksi.
Namun, Kim Woo Bin adalah bukti hidup bahwa dengan deteksi dini, pengobatan yang tepat, dan semangat juang yang kuat, kanker bisa dilawan. Meskipun perjalanannya tidak mudah, ia telah menunjukkan kepada dunia bahwa kekuatan mental dan dukungan dari orang-orang tercinta dapat mengatasi tantangan sebesar apa pun.
Bisakah Kanker Nasofaring Sembuh Total?
Menurut National Health Service, kesembuhan kanker nasofaring dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti usia, kondisi kesehatan umum, dan seberapa lanjut stadium kanker saat didiagnosis.
Pada stadium awal, radioterapi sering kali bisa menyembuhkan kanker nasofaring. Namun, kanker ini sering terlambat terdeteksi karena tidak selalu menunjukkan gejala yang jelas di awal.
Untuk kanker yang sudah lebih lanjut, pengobatan biasanya dilakukan dengan kombinasi kemoterapi dan radioterapi. Jika kanker belum menyebar ke luar area kepala dan leher, sering kali masih bisa disembuhkan.
Pengobatan Kanker Nasofaring Apa Saja?
Pilihan pengobatan kanker nasofaring bergantung pada stadium yang dialami. Anda mungkin akan menjalani satu atau lebih jenis pengobatan berikut ini, seperti dikutip dari Cancer Research UK pada Kamis, 19 September 2024.
1. Radioterapi
Radioterapi adalah pengobatan utama untuk kanker nasofaring, terutama pada stadium awal atau lanjut. Pada stadium 1, radioterapi saja biasanya sudah cukup untuk menyembuhkan. Namun, pada stadium yang lebih lanjut, radioterapi akan dikombinasikan dengan kemoterapi, disebut kemoradioterapi.
Selain itu, radioterapi juga digunakan untuk mengobati kelenjar getah bening di leher, terutama pada kanker stadium lanjut. Jika setelah pengobatan kanker masih ditemukan di kelenjar getah bening, pembedahan untuk mengangkat tumor dan kelenjar getah bening mungkin diperlukan, jika memungkinkan.
2. Kemoterapi
Untuk kanker nasofaring stadium lanjut, kemoterapi sering diberikan bersamaan dengan radioterapi (kemoradioterapi) sebagai bagian dari pengobatan utama.
3. Pembedahan
Pembedahan umumnya jarang dilakukan, kecuali jika kanker muncul kembali setelah pengobatan awal. Pada kasus tertentu, operasi dilakukan untuk mengangkat sel kanker di kelenjar getah bening yang masih tersisa.
+ There are no comments
Add yours