Seputarberitaterbaru.id – Cara Penularan HIV atau AIDS, Ketahui Risiko dan Pencegahannya. HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Virus ini menginfeksi dan menghancurkan sel-sel CD4, yang berperan penting dalam melindungi tubuh dari infeksi. Ketika jumlah sel CD4 menurun drastis, sistem imun menjadi sangat lemah sehingga tubuh tidak mampu melawan berbagai penyakit dan infeksi.
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan tahap lanjut dari infeksi HIV. Pada kondisi AIDS, sistem kekebalan tubuh sudah sangat rusak sehingga penderita sangat rentan terhadap berbagai infeksi oportunistik yang dapat berakibat fatal. AIDS didiagnosis ketika jumlah sel CD4 turun di bawah 200 sel/mm3 atau ketika muncul infeksi oportunistik tertentu.
Penting untuk dipahami bahwa tidak semua orang yang terinfeksi HIV akan mengalami AIDS. Dengan pengobatan antiretroviral yang tepat dan konsisten, perkembangan HIV menjadi AIDS dapat dicegah dan kualitas hidup penderita dapat dipertahankan.
Cara Penularan HIV
HIV dapat ditularkan melalui kontak dengan cairan tubuh tertentu dari orang yang terinfeksi. Cairan tubuh yang dapat menularkan HIV antara lain:
- Darah
- Air mani
- Cairan vagina
- Cairan rektal
- Air susu ibu
Berikut adalah beberapa cara utama penularan HIV:
1. Hubungan Seksual Tanpa Pengaman
Cara penularan HIV yang paling umum adalah melalui hubungan seksual tanpa menggunakan kondom, baik vaginal maupun anal. Risiko penularan meningkat jika terdapat luka atau infeksi pada alat kelamin. Seks oral juga berisiko menularkan HIV meski risikonya lebih rendah dibanding seks vaginal atau anal.
2. Penggunaan Jarum Suntik Bersama
Berbagi jarum suntik, terutama di kalangan pengguna narkoba suntik, merupakan cara penularan HIV yang signifikan. Virus dapat bertahan hidup dalam jarum bekas dan ditularkan saat jarum digunakan bergantian.
3. Transfusi Darah yang Terkontaminasi
Meski jarang terjadi di negara maju berkat skrining darah donor yang ketat, transfusi darah yang mengandung HIV masih menjadi risiko di beberapa negara berkembang.
4. Transmisi dari Ibu ke Anak
Ibu yang terinfeksi HIV dapat menularkan virus ke bayinya selama kehamilan, persalinan, atau menyusui. Namun, risiko ini dapat dikurangi secara signifikan dengan pengobatan antiretroviral yang tepat.
5. Paparan Profesional
Petugas kesehatan berisiko terinfeksi HIV melalui cedera akibat benda tajam yang terkontaminasi, seperti jarum suntik. Namun, risiko ini sangat rendah jika protokol keselamatan dipatuhi dengan baik.
+ There are no comments
Add yours