Airbag Adalah Fitur Keselamatan Vital dalam Mobil Modern, Ketahui Fungsi dan Cara Kerjanya

9 min read

Seputarberitaterbaru.id – Airbag Adalah Fitur Keselamatan Vital dalam Mobil Modern, Ketahui Fungsi dan Cara Kerjanya. Keselamatan menjadi aspek krusial yang perlu diperhatikan saat berkendara. Di antara beragam teknologi canggih yang hadir, terdapat satu fitur vital yang wajib ada untuk melindungi pengemudi dan penumpang, yaitu airbag. Namun, apa sebenarnya airbag itu? Mari kita telusuri lebih dalam mengenai fitur keselamatan penting ini.

Definisi Airbag

Airbag adalah perangkat keselamatan berupa kantong udara yang dirancang untuk mengembang dengan cepat saat terjadi tabrakan atau benturan keras pada kendaraan. Tujuan utamanya adalah melindungi penumpang dari cedera serius akibat benturan dengan bagian interior mobil seperti setir, dashboard, atau kaca depan.

Istilah “airbag” sendiri berasal dari bahasa Inggris yang secara harfiah berarti “kantong udara”. Dalam bahasa Indonesia, airbag sering disebut juga sebagai “kantong udara pengaman”. Perangkat ini merupakan bagian integral dari sistem keselamatan pasif pada kendaraan modern, bekerja bersama dengan sabuk pengaman untuk memberikan perlindungan optimal.

Airbag terbuat dari bahan nilon tipis yang dilipat dan disimpan dalam kompartemen khusus di berbagai lokasi strategis di dalam mobil. Saat terjadi tabrakan, sensor khusus akan mendeteksi perlambatan mendadak dan memicu pengembangan airbag dalam waktu sepersekian detik. Gas nitrogen yang dihasilkan dari reaksi kimia cepat akan mengisi kantong udara, membuatnya mengembang dan membentuk bantalan pelindung antara penumpang dan permukaan keras di dalam mobil.

Fungsi Utama Airbag

Airbag memiliki beberapa fungsi krusial dalam sistem keselamatan kendaraan, di antaranya:

  • Melindungi pengemudi dan penumpang: Fungsi primer airbag adalah melindungi pengemudi dan penumpang dari benturan fatal saat terjadi tabrakan. Dengan mengembang secara cepat, airbag mencegah kepala dan tubuh bagian atas dari terbentur keras pada bagian interior mobil yang keras.
  • Mencegah cedera serius: Airbag berperan penting dalam mencegah atau meminimalisir cedera serius seperti trauma kepala, patah tulang leher, cedera tulang belakang, dan luka parah di area dada. Dalam banyak kasus, keberadaan airbag terbukti mampu menyelamatkan nyawa pengemudi dan penumpang.
  • Meredam energi benturan: Saat terjadi tabrakan, airbag berfungsi menyerap dan mendistribusikan energi benturan. Hal ini membantu mengurangi gaya impact yang diterima tubuh penumpang, sehingga meminimalisir risiko cedera.
  • Memperlambat pergerakan penumpang: Airbag membantu memperlambat pergerakan tubuh penumpang saat terjadi tabrakan. Ini penting untuk mencegah whiplash dan cedera akibat pergerakan mendadak.
  • Melengkapi fungsi sabuk pengaman: Airbag bekerja bersinergi dengan sabuk pengaman untuk memberikan perlindungan maksimal. Sementara sabuk pengaman menahan tubuh tetap di kursi, airbag melindungi bagian atas tubuh dari benturan.

Dengan berbagai fungsi vital tersebut, airbag menjadi komponen keselamatan yang sangat penting dalam kendaraan modern. Kehadirannya secara signifikan meningkatkan tingkat keselamatan penumpang saat terjadi kecelakaan.

Jenis-Jenis Airbag pada Mobil

Seiring perkembangan teknologi otomotif, jenis dan penempatan airbag pada mobil juga semakin beragam. Berikut adalah beberapa jenis airbag yang umum ditemui pada kendaraan modern:

  • Frontal Airbag: Jenis airbag paling umum yang terletak di setir untuk pengemudi dan di dashboard untuk penumpang depan. Berfungsi melindungi kepala dan dada dari benturan frontal.
  • Side Airbag: Terletak di sisi kursi atau pintu, melindungi tubuh bagian samping saat terjadi tabrakan dari samping.
  • Curtain Airbag: Dipasang di sepanjang atap mobil bagian dalam, melindungi kepala penumpang dari benturan samping dan mencegah penumpang terlempar keluar saat mobil terguling.
  • Knee Airbag: Terletak di bawah dashboard, melindungi lutut dan kaki pengemudi serta penumpang depan dari benturan.
  • Seat Cushion Airbag: Terpasang di bawah bantalan kursi, mencegah penumpang tergelincir ke bawah dashboard saat terjadi tabrakan.
  • Center Airbag: Terletak di antara kursi depan, mencegah benturan antar penumpang depan saat terjadi tabrakan samping.
  • Pedestrian Airbag: Dipasang di luar mobil, biasanya di kap mesin, untuk melindungi pejalan kaki jika tertabrak.

Jumlah dan jenis airbag yang terpasang dapat bervariasi tergantung pada merek, model, dan tingkat kecanggihan mobil. Mobil-mobil premium umumnya dilengkapi lebih banyak airbag untuk memberikan perlindungan yang lebih komprehensif.

Penting untuk dipahami bahwa meskipun memiliki lebih banyak airbag umumnya lebih baik, efektivitas sistem keselamatan secara keseluruhan juga bergantung pada faktor-faktor lain seperti desain struktural mobil, sistem pengereman, dan fitur keselamatan aktif lainnya.

Cara Kerja Airbag

Airbag bekerja melalui serangkaian proses kompleks yang terjadi dalam waktu sangat singkat. Berikut adalah penjelasan detail mengenai cara kerja airbag:

  1. Deteksi Tabrakan: Sensor akselerometer dan sensor tekanan yang terpasang di berbagai titik mobil akan mendeteksi perlambatan mendadak atau benturan keras yang mengindikasikan terjadinya tabrakan.
  2. Pengiriman Sinyal: Informasi dari sensor dikirim ke unit kontrol elektronik (ECU) airbag. ECU akan memproses data ini dalam milisekon untuk menentukan apakah tabrakan cukup parah untuk memicu pengembangan airbag.
  3. Aktivasi Inflator: Jika ECU menentukan bahwa airbag perlu diaktifkan, sinyal elektrik dikirim ke inflator airbag. Inflator ini berisi campuran bahan kimia yang akan bereaksi cepat untuk menghasilkan gas nitrogen.
  4. Reaksi Kimia: Bahan kimia dalam inflator (biasanya natrium azida) bereaksi sangat cepat, menghasilkan sejumlah besar gas nitrogen dalam waktu kurang dari 30 milisekon.
  5. Pengembangan Airbag: Gas nitrogen yang dihasilkan mengisi kantong airbag dengan sangat cepat, membuatnya mengembang keluar dari kompartemennya. Airbag dapat mengembang sepenuhnya dalam waktu sekitar 40 milisekon setelah deteksi tabrakan awal.
  6. Perlindungan Penumpang: Airbag yang mengembang membentuk bantalan pelindung antara penumpang dan bagian interior mobil yang keras. Ini membantu menyerap energi benturan dan mendistribusikannya ke area yang lebih luas dari tubuh.
  7. Deflasi Airbag: Segera setelah mengembang penuh, airbag mulai mengempes melalui lubang-lubang kecil yang dirancang khusus. Ini penting untuk mencegah penumpang terjebak atau kesulitan bernapas.

Seluruh proses ini, dari deteksi tabrakan hingga pengembangan penuh airbag, terjadi dalam waktu kurang dari 1/20 detik. Kecepatan ini sangat penting mengingat dalam tabrakan, setiap milisekon dapat menentukan tingkat keparahan cedera yang dialami penumpang.

Penting untuk dicatat bahwa airbag dirancang untuk bekerja bersama dengan sabuk pengaman. Penggunaan sabuk pengaman tetap wajib karena membantu memposisikan tubuh dengan benar saat airbag mengembang, sehingga meningkatkan efektivitas perlindungan.

Sejarah Perkembangan Airbag

Airbag telah melalui perjalanan panjang sebelum menjadi fitur keselamatan standar seperti yang kita kenal saat ini. Berikut adalah tinjauan singkat tentang sejarah dan perkembangan teknologi airbag:

  • 1950-an: Konsep awal airbag mulai dikembangkan. John W. Hetrick, seorang insinyur industri asal Amerika Serikat, mematenkan desain airbag pertama pada tahun 1952.
  • 1960-an: Berbagai perusahaan otomotif mulai melakukan penelitian dan pengembangan teknologi airbag. Namun, masih terdapat banyak kendala teknis yang harus diatasi.
  • 1970-an: General Motors menjadi produsen mobil pertama yang menawarkan airbag sebagai opsi pada beberapa model mereka. Namun, adopsinya masih sangat terbatas.
  • 1980-an: Teknologi airbag mulai disempurnakan. Mercedes-Benz menjadi produsen pertama yang menawarkan airbag sebagai fitur standar pada beberapa model mereka di Eropa.
  • 1990-an: Airbag mulai diwajibkan di berbagai negara. Di Amerika Serikat, airbag pengemudi menjadi wajib pada tahun 1998, diikuti airbag penumpang depan pada tahun 1999.
  • 2000-an: Pengembangan teknologi airbag terus berlanjut. Jenis-jenis baru seperti side airbag dan curtain airbag mulai diperkenalkan secara luas.
  • 2010-an hingga kini: Inovasi terus dilakukan untuk meningkatkan efektivitas dan keamanan airbag. Teknologi seperti airbag adaptif yang dapat menyesuaikan kekuatan pengembangan berdasarkan severity tabrakan mulai dikembangkan.

Perkembangan teknologi airbag tidak lepas dari berbagai tantangan dan kontroversi. Pada awal penggunaannya, terdapat kekhawatiran mengenai risiko cedera yang disebabkan oleh airbag itu sendiri, terutama pada anak-anak dan orang dewasa bertubuh kecil. Hal ini mendorong pengembangan teknologi airbag yang lebih aman dan adaptif.

Saat ini, airbag telah menjadi komponen standar keselamatan di sebagian besar kendaraan modern. Penelitian dan pengembangan terus dilakukan untuk meningkatkan efektivitas dan keamanannya, termasuk integrasi dengan sistem keselamatan aktif dan teknologi pencegahan kecelakaan.

Manfaat Airbag bagi Keselamatan Penumpang

Airbag memberikan sejumlah manfaat signifikan bagi keselamatan penumpang kendaraan. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari penggunaan airbag:

  • Mengurangi Risiko Kematian: Studi menunjukkan bahwa kombinasi airbag depan dengan penggunaan sabuk pengaman dapat mengurangi risiko kematian pengemudi hingga 61% dalam tabrakan frontal.
  • Meminimalisir Cedera Serius: Airbag efektif dalam mencegah atau mengurangi keparahan cedera kepala, leher, dan dada yang sering terjadi dalam kecelakaan lalu lintas.
  • Perlindungan Tambahan: Meskipun sabuk pengaman sangat penting, airbag memberikan lapisan perlindungan tambahan terutama dalam tabrakan kecepatan tinggi.
  • Distribusi Gaya Benturan: Airbag membantu mendistribusikan gaya benturan ke area yang lebih luas dari tubuh, mengurangi konsentrasi tekanan pada satu titik yang dapat menyebabkan cedera serius.
  • Pencegahan Benturan Sekunder: Selain melindungi dari benturan utama, airbag juga dapat mencegah penumpang dari benturan sekunder dengan bagian interior mobil atau penumpang lain.
  • Perlindungan Multiarah: Dengan adanya berbagai jenis airbag (frontal, samping, tirai), penumpang mendapatkan perlindungan dari berbagai arah benturan.
  • Peningkatan Rasa Aman: Keberadaan airbag dapat meningkatkan rasa aman dan nyaman bagi pengemudi dan penumpang, meskipun hal ini tidak boleh mengurangi kewaspadaan dalam berkendara.

Penting untuk diingat bahwa efektivitas airbag sangat bergantung pada penggunaan yang tepat. Penumpang harus selalu menggunakan sabuk pengaman dan duduk dengan posisi yang benar untuk memaksimalkan manfaat airbag. Anak-anak di bawah usia tertentu sebaiknya tidak duduk di kursi depan yang dilengkapi airbag, kecuali jika airbag tersebut dapat dinonaktifkan.

Meskipun airbag memberikan banyak manfaat, penggunaannya harus disertai dengan praktik mengemudi yang aman dan mematuhi aturan lalu lintas. Airbag adalah sistem keselamatan pasif yang dirancang untuk melindungi penumpang saat kecelakaan terjadi, bukan untuk mencegah kecelakaan itu sendiri.

Perawatan dan Pengecekan Airbag

Meskipun airbag dirancang untuk bekerja secara otomatis dan tidak memerlukan perawatan rutin seperti komponen mekanis lainnya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk memastikan sistem airbag tetap berfungsi optimal:

  1. Perhatikan Lampu Indikator: Sebagian besar mobil memiliki lampu indikator airbag di dashboard. Jika lampu ini menyala terus-menerus, itu menandakan ada masalah dengan sistem airbag yang perlu segera diperiksa.
  2. Pemeriksaan Berkala: Saat melakukan servis rutin mobil, pastikan teknisi juga memeriksa sistem airbag. Ini termasuk pemeriksaan sensor, kabel, dan unit kontrol.
  3. Hindari Modifikasi: Jangan melakukan modifikasi pada area di sekitar airbag seperti dashboard atau setir tanpa konsultasi dengan ahli. Modifikasi yang tidak tepat dapat mengganggu fungsi airbag.
  4. Perhatikan Usia Mobil: Meskipun airbag tidak memiliki “tanggal kadaluarsa” resmi, efektivitasnya mungkin berkurang seiring waktu. Untuk mobil yang sangat tua, konsultasikan dengan dealer atau teknisi ahli mengenai kondisi sistem airbag.
  5. Jaga Kebersihan: Hindari meletakkan benda-benda di area airbag akan mengembang. Pastikan area tersebut tetap bersih dan tidak terhalang.
  6. Penanganan Pasca Kecelakaan: Jika mobil Anda pernah mengalami kecelakaan di mana airbag tidak mengembang, tetap perlu dilakukan pemeriksaan sistem airbag untuk memastikan tidak ada kerusakan pada komponennya.
  7. Penggantian Setelah Deployment: Jika airbag pernah mengembang karena kecelakaan, sistem airbag harus diganti secara keseluruhan. Ini bukan komponen yang dapat digunakan kembali.

Penting untuk diingat bahwa sistem airbag adalah komponen keselamatan yang kompleks dan sensitif. Jika Anda mencurigai ada masalah dengan sistem airbag mobil Anda, segera bawa ke dealer resmi atau bengkel yang berpengalaman dalam menangani sistem keselamatan mobil. Jangan mencoba memperbaiki atau memodifikasi sistem airbag sendiri, karena hal ini dapat sangat berbahaya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours